OPENING

Selasa, 25 Januari 2011

Paus Sperma Menunjukkan Kecerdasannya


Paus sperma (physenter macrocephalus) memiliki otak yang lebih besar disbanding semua binatang lain dan kecerdasan mamalia laut ini dibuktikan oleh sekawanan paus di Teluk Alaska saat makan. Mereka menunggu para nelayan memperoleh ikan dan mengambilnya begitu saja.

Perilaku ini dianggap para peneliti sebagai bentuk kecerdasan, karena paus dipastikan telah mengamati dan mempelajari pola penangkapan ikan yang dilakukan nelayan. Paus- paus itu bahkan belajar merenggut ikan- ikan kaya minyak yang disebut sablefish dari kail-kail di sepanjang tali pancing.

Mereka seringkali mengambilnya seolah sedang memetik anggur” ujar Dick Curran, nelayan yang telah berpengalaman memanciang ikan laut dalam sejak puluhan tahun.” Saya tidak tahu bagaimana mereka melakukannya.

Tidak seorangpun mengerti mengapa paus sperma memilih menyantap sablefish

yang sering disebut black cod. Daging paus ini sangat diminati di pasar Jepang. Untuk mengetahui sebab-sebab dan bagaimana paus belajar mengambil tangkapan nelayan ini, para ilmuwan yang bernaung dibawah Nort Pacific Research Board akan segera melakukan penelitian.

“Kami ingin tahu bagaimana dan seberapa banyak sablefis yang diambil paus” uiar peneliti utama di proyek tersebut, Jan Straley “ saya juga ingin mengerti bagaimana prilaku itu dapat terjadi pada mereka”

Untuk mendapatkan black cod, para nelayan yang menenggelamkan pancing sepanjang hingga 3,5 kilometer yang dipasangi kail tiap satu hingga 2 meter. Masing –masing ujungnya dipasangi jangkar hingga tenggelam diatas laut, sementara dibeberapa bagian diberi pelampung. Tali pancing tersebut dibiarkan selama delapan hingga duabelas jam sebelum diangkat. Dengan cara itu, nelayan dapat memproleh ratusan sablefish dalam satu tali pancing.

Rupanya kebiasaan itu diamati paus sperma selama beberapa dekade. Mereka mengetahui bahwa para nelayan sering membawa ikan-ikan laut dalam tersebut ke permukaan saat menarik tali pancingnya. Paus-paus juga belajar mengambil ikan-ikan berukuran 20 hingga 30 inci dari kail. Dengan begitu mereka mendapat makanan dengan gampang.

Biasanya paus sperma mencari mangsanya dengan menggunakan kemampuan pendengarannya. Mereka dapat memetakan lingkungannya berdasar gelombang suara yang dikeluarkan dan terpantul kembali. Namun kali ini kemampuan mendengar yang luar biasa itu dipakai untuk mengidentifikasi suara kapal.

Menurut nelayan, paus-paus sperma jantan sering kali berpatroli diperairan sekitar yang kedalamannya 360 hingga 1000 meter, lalu menunggu kapal-kapal penangkap ikan. “Begitu mendengar suara mesin kapal, mereka akan berkumpul seperti anak-anak mendengar bel waktu makan,”kata Linda Behnken, direktur Asosiasi Nelayan Alaska.” Hal ini memang membuktikan mereka memang cerdas,seperti yang diduga banyak orang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Photography Templates | Slideshow Software